Perlunya Teguh Pendirian

Ada sebuah cerita, Nasrudin Hoja dengan anaknya. Begini ceritanya.
Nasrudin berniat menjual keledainya ke pasar. Ia mengajak anaknya.
Kemudian ia menyuruh anaknya untuk naik ke punggung keledai tersebut,
sedangkan ia berjalan kaki menuntun keledai.

Ketika melewati serombongan orang, orang-orang tersebut berkata, "
Uh..dasar anak yang gak tau diri, masa ia enak-enak naik keledai,
bapaknya disuruh jalan kaki !". Mendengar celotehan orang, si anak
akhirnya turun dan mempersilakan ayahnya untuk menunggangi keledai.

Tak lama kemudian, melewati serombongan orang lagi. Dan mereka
berkata, " Uh ...ayah macam apa dia, ia enak-enak naik keledai,
anaknya yang masih kecil disuruh jalan kaki". Mendengar celotehan
orang, si anak jadi bingung. Akhirnya ia mengajak ayahnya untuk
sama-sama naik keledai.

Tapi apa yang terjadi, ketika melewati serombongan orang lagi, mereka
berkata, " Wah ini manusia tak berprikemanusiaan. Masa keledai kecil
ditunggangi berdua."

Celotehan orang tersebut membuat Nasrudin dan anaknya memutuskan untuk
menuntun keledai. Tapi orang-orang yang dilewati menyindir, " Apa ya
yang ada di benak mereka. Harusnya keledai itu ditunggangi, koq malah
hanya dituntun?".

Si anak heran dan bingung. Ia berkata kepada ayahnya, " Ayah, kenapa
ya setiap apa yang kita lakukan, di mata mereka salah melulu!".
Nasrudin menjawab, " Nah begitulah dunia, anakku. Kalau kita hanya
menuruti omongan orang, maka kita tidak akan punya pendirian. Tidak
akan bisa berkarya apapun. Nah, kalau menurut kamu benar, maka
kerjakanlah. Jangan menghiraukan ucapan dan celotehan orang lain."